Nanggroe Atjeh Darussalam "My Journey" 2005.
Setelah Bencana Tsunami dan belajar jurnalistik foto, (sugesti)
Welcome To My Life and Effort : "Ser Artan Bussiness Empire". Find Bussiness HereSetelah Bencana Tsunami dan belajar jurnalistik foto, (sugesti)
Disini kita dapat melihat sebuah taman, tetapi itu adalah halaman mesjid raya Baiturahman Banda Aceh - NAD. Disana, pada siang menjelang sore itu, kita disuguhkan perpustakaan keliling. Perpusatakaan mini ini terbuat dari mobil bak, yang didesain bagian belakang untuk menjadikannya rak buku-buku ilmu pengetahuan. Dan orang-orang dapat menikmati sambil menggali ilmu dari buku-buku yang disuguhkannya...
Dibawah ini terlihat sebuah tempat (halaman mesjid) dengan kondisi yang berbeda pada objek yang terlihat. Dalam subjek foto berita dalam jurnalistik foto, dibawah ini termasuk dalam "tempat" yang meliputi sebidang tanah, bangunan (baik itu rumah, gedung, dll), desa, kota dan lain-lain.
Dibawah ini terlihat sebuah tempat (halaman mesjid) dengan kondisi yang berbeda pada objek yang terlihat. Dalam subjek foto berita dalam jurnalistik foto, dibawah ini termasuk dalam "tempat" yang meliputi sebidang tanah, bangunan (baik itu rumah, gedung, dll), desa, kota dan lain-lain.
Setelah perjalanan dihalaman mesjid nan megah dan selesai membaca sedikit buku, dan menikmati pemandangan sekitar, bergegas kita ke tempat lain. Salah satunya bekas puing-puing Tsunami. Terlihat kapal milik penjaga negara Indonesia itu telah menjadi bangkai disapu oleh gelombang tsunami yang dashyat itu. Saat itupun, puing-puing beberapa kapal hanya menjadi tempat bermain.
Terlihat selain kami, anak-anak dari penduduk sekitar menghabiskan waktu sorenya untuk bermain diatas bangkai kapal itu.
Dan untuk hari yang berlalu sore menjelang maghrib pun telah mendatangi, kita semua kembali bermain pada halaman rumah yang masih terlihat berserakan puing-puing sampah. Letak kawasan ini berada di daerah Pemancar dalam dan tepat dibelakang Terminal Setui.
Dan akhir kata, foto ini hanyalah sebuah perjalanan langkah kaki yang masih tersisa dan dengan peralatan seadanya. Jika dalam pelajaran "Jurnalistik foto", lebih-lebih membicarakan foto essay, photo journalism, street photography, music photography, photo conceptual, foto ini masih terlihat amatiran. Bila kita membandingkan dengan ruang pamer foto para photographer indonesia dan dunia, masih harus banyak belajar dan melengkapi secara materi.
*saya menyarakan bagi yang ingin menjadikan kegiatan foto ini sebagai hobby, harus mempersiapkan diri secara materi, karena setiap hal apapun saat ini pasti menuntut nilai materi. Jika ilmu (seperti Jurnalistik foto dan ilmu lain-lain, itu tidak bernilai materi namun berkembang-biak tanpa ada tuntuan materi dan pengakuan).
*saya menyarakan bagi yang ingin menjadikan kegiatan foto ini sebagai hobby, harus mempersiapkan diri secara materi, karena setiap hal apapun saat ini pasti menuntut nilai materi. Jika ilmu (seperti Jurnalistik foto dan ilmu lain-lain, itu tidak bernilai materi namun berkembang-biak tanpa ada tuntuan materi dan pengakuan).
0 comments:
Post a Comment