Setelah beberapa waktu lalu BI (Bank Indonesia) menerbitkan uang baru untuk pecahan 2000 rupiah, ternyata memberikan bisnis baru pada masyarakat. Karena pecahan 2000 itu masih terbatas secara kuantitas peredarannya dan tingginya masyarakat yang ingin melihat dan memiliki uang tersebut, sehingga muncul ide untuk membuat bisnis baru uang pecahan 2000 ini.
Keuntungan selisih uang
Karena tingkat keingin-tahuan dan kepemilikannya masih tinggi dimasyarakat, dan keterbatasan edar, sebagian orang yang memiliki ide pemasukan sampingan itu menjadikan pecahan 2000 sebagai dagangan baru. Seperti menukarkan pecahan 2000 rupiah itu pada orang lain yang ingin memilikinya. Misalkan jika nilai uang 50.000 (25 lembar uang 2000) itu ditukar dengan nilai 60.000 rupiah atau selisih sepuluh ribu rupiah. Jika 200.000 (100 lembar pecahan 2000) dihargai dengan harga 225.000 rupiah. Menurut pedagang selisih uang itu, kenapa orang-orang rela menukar uang dengan selisih yang lebih tinggi karena pecahan itu terbilang baru dan dari bank sendiri masih terbatas jumlahnya. "Selisih uang itu bukanlah keuntungan dari jual beli, tetapi balas jasa karena pedagangnya rela menunggu berjam-jam di bank untuk menukar dan tidak bisa dengan jumlah yang banyak (terbatas)", ungkapnya.
Karena tingkat keingin-tahuan dan kepemilikannya masih tinggi dimasyarakat, dan keterbatasan edar, sebagian orang yang memiliki ide pemasukan sampingan itu menjadikan pecahan 2000 sebagai dagangan baru. Seperti menukarkan pecahan 2000 rupiah itu pada orang lain yang ingin memilikinya. Misalkan jika nilai uang 50.000 (25 lembar uang 2000) itu ditukar dengan nilai 60.000 rupiah atau selisih sepuluh ribu rupiah. Jika 200.000 (100 lembar pecahan 2000) dihargai dengan harga 225.000 rupiah. Menurut pedagang selisih uang itu, kenapa orang-orang rela menukar uang dengan selisih yang lebih tinggi karena pecahan itu terbilang baru dan dari bank sendiri masih terbatas jumlahnya. "Selisih uang itu bukanlah keuntungan dari jual beli, tetapi balas jasa karena pedagangnya rela menunggu berjam-jam di bank untuk menukar dan tidak bisa dengan jumlah yang banyak (terbatas)", ungkapnya.
Walau begitu, perdagangan tukar-menukar uang ini hanya sebagai masukan sampingan, bukan pekerjaan utama. "Mumpung pecahan ini masih diminati dan masih baru, masih banyak orang yang ingin bergaya-gayaan dengan uang baru ini..."ungkas pedagang yang tidak ingin disebut namanya.
2 comments:
wah hebat y bang udah punya uang baru aq aj blum punya........
mau nukar juga???
hehehe
Post a Comment