"26 Desember 2004 lalu kita kenang sebagai musibah yang dashyat bagi Indonesia dan masyarakat Aceh. Pilu duka mengalir disaat ratusan ribu korban berjatuhan. Mayat demi mayat bergeletakan setelah hantaman gelombang tsunami, lara pun tak terelakkan bagi semua warga. Aceh dan Jawa barat sama-sama merasakan hal yang sama, dimana gelombang tsunami pun mengguncang sebagian daerah jawabarat pada tahun 2006 lalu. Dan lalu telah berlalu, Musibah adalah sebuah cobaan untuk kembali pada yang terbaik. "
Pada kesempatan penghujung tahun 2009 ini, anak muda dari Wisma Teuku Umar Bandung atau dikenal dengan asrama aceh cicendo, bekerjasama dengan Keluarga Besar Masyarakat Aceh Bandung (KAMABA) telah mengadakan acara malam budaya. Dengan judul "Malam Budaya Aceh Sunda" ini, panitia mengkolaborasi dua budaya yang berbeda. Terlihat dari acara yang telah dilangsungkan itu terlihat sangat indah dalam berbudaya.
Kedua budaya saling memperlihatkan nilai postifi yang terucap dari sambutan para perwakilan daerah. Diwakili oleh ketua Kamaba, anggota DPR RI dan Kadiv Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat itu saling melemparkan pantun saling memuji, sehingga penonton pun riuh bertepuk tangan.
Selain itupun, acara yang dilangsungkan dari pukul 7.30 malam ini di isi oleh tari-tarian, musik etnis, sampai teatrikal dari seorang muda dalam budaya. Rampak Geundang dari daerah Jawa Barat yang ditampilkan oleh anak-anak Sekolah Tinggi Seni Bandung itu memberikan warna semangat dalam diri, ditambah kolaborasi musik Rampak Geundang itu dengan lagu Aceh 'Bungong Jeumpa' sangat memukai dan mengutamakan keindahan dari peraduan yang syahdu itu.
Sampai di penghujung acara, tarian rapai geleng dan likok pulo sebagai penutup acara yang membuat penonton semakin terhibur. Rangkaian acara memberikan kesan baik antara kedua budaya tersebut, dan pesan yang tersampaikan adalah "setiap budaya memiliki nilai yang baik". Semoga budaya menjadi akar kita untuk memperkuat jatidiri bangsa dan kebhinekaan semakin erat diantara kita masyarakat Indonesia.
Klik TombolBuka...Kedua budaya saling memperlihatkan nilai postifi yang terucap dari sambutan para perwakilan daerah. Diwakili oleh ketua Kamaba, anggota DPR RI dan Kadiv Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat itu saling melemparkan pantun saling memuji, sehingga penonton pun riuh bertepuk tangan.
Selain itupun, acara yang dilangsungkan dari pukul 7.30 malam ini di isi oleh tari-tarian, musik etnis, sampai teatrikal dari seorang muda dalam budaya. Rampak Geundang dari daerah Jawa Barat yang ditampilkan oleh anak-anak Sekolah Tinggi Seni Bandung itu memberikan warna semangat dalam diri, ditambah kolaborasi musik Rampak Geundang itu dengan lagu Aceh 'Bungong Jeumpa' sangat memukai dan mengutamakan keindahan dari peraduan yang syahdu itu.
Sampai di penghujung acara, tarian rapai geleng dan likok pulo sebagai penutup acara yang membuat penonton semakin terhibur. Rangkaian acara memberikan kesan baik antara kedua budaya tersebut, dan pesan yang tersampaikan adalah "setiap budaya memiliki nilai yang baik". Semoga budaya menjadi akar kita untuk memperkuat jatidiri bangsa dan kebhinekaan semakin erat diantara kita masyarakat Indonesia.
Berikut sebagian foto dari acara :
0 comments:
Post a Comment