Canda Tawa Pemuda Poso...

Poso ini bukan mengingatkan kita daerah konflik Sara masa lalu Indonesia. Tak ada cerita menyeramkan/menakutkan, kesedihan oleh Poso semasa hidup. Selalu dan selalu canda tawa dan kenangan manis selalu teringat disetiap benak semua temannya. Lengkapnya Syahril Poso Nasution, pemuda tangguh asal Medan itu tak lagi memberi canda tawa pada teman-temannya, kisah manis bersamanya pun sekejab hilang karena musibah pemberian sang Khalik.
Kondisinya kritis setelah hantaman rentetan baja kuat yang melintas.Baja itu bernama kereta api Siantar Ekspress U21. Kawasan Jalan MT. Haryono dibelakang Uniland, Sabtu (11/12/2010) sekitar pukul 10.50 WIB menjadi saksi bisu akan kesedihan banyak orang yang menangisinya.

Rumah dan Sakit

Pertolongan pertama ke RS. Pirngadi Medan pun tak mampu memberi senyum pada sanak dan rekan Poso. Hanya cerita menyayat hati yang didengar, manakala oknum RS. Pirngadi yang memberikan pertolongan pertama itu tidak menjunjung tinggi menolong nyawa seseorang. Kesan yang ditampilkan, hanyalah memandang sebelah mata korban yang berpakaian lusuh alias kere (terlihat tak berduit). Padahal Poso saat itu mengalami kepala sebelah kanannya robek dan jempol kaki kanannya nyaris putus.

Karena kondisinya yang kritis, beberapa jam kemudian Poso dirujuk ke RS. Mitra Medika karena alat ventilator di RS. Pirngadi Medan, alat untuk membantu pernafasan korban sudah penuh. Cibiran oknum yang memompa pernafasan Poso pun diterima rekannya itu kembali menyayat hati. Pengakuan yang mendengarnya, kalimat oknum tersebut sangat jelas "mau sampai kapan dibeginikan terus" sembari memompa alat ventilator tersebut.  Kalimat "mau sampai kapan dibeginikan terus" itu tentunya mengecewakan dan terkesan setengah hati memberi pertolongan nyawa seseorang. Setelah di RS Mitra Medika, perawatan sudah lebih profesional dan baik, tentunya jaminan tetek bengek inipun sudah diberikan oleh Bos Poso. Sungguh luar biasa, Poso hanyalah seorang buruh rendah serabutan mendapat jaminan jaminan perawatan dari bosnya yang bernilai ratusan juta rupiah. Walau diketahui jikalaupun gaji Poso dikumpulkan beberapa tahun takkan bisa dikembalikan dengan utuh. Namun itulah rezeki Pemuda Tangguh ini. Namun Sang Khalik pun benar memanggilnya selang beberapa hari dirawat. Poso pun berhenti bercanda tawa pada temannya di dunia.

Canda - Tawa Poso

Teman sekitar-lah yang mengerti bagaimana sosok pemuda bersahaja ini. Mulai teman rumah, sekolah, ataupun yang baru ia kenal. Ingatan keceriaan selalu terpancar diingatan, tua-muda sangat merindukan canda disaat acara tahlilan yang digelar 7 hari berturut turut dirumahnya, kawasan gurilla kota medan. Gang itu penuh sesak selama itu, padahal mereka semua tak dapat lagi melihat canda tawa bersahaja Poso dan mereka pun  tak mungkin melihat sendagurau dan tingkah laku yang menggelitik dari Poso. Terlihat, penduduk sekitar gang  itu seperti kehilangan sosok pejabat atau tokoh masyarakat seantero Medan. Padahal Poso hanyalah pemuda yatim yang siap terjun ke parit kotor bila ada kerja bakti didaerahnya. Mereka merindukan Poso selalu.

PSMS Medan dan Poso

PSMS Medan harus bangga dengan sosok Poso, sebagai bukti kecintaan Poso pada PSMS adalah bila pertandingan Sepakbola itu diadakan. Dengan kemampuan yang tidak berlebih (materi), Poso berusaha untuk bisa menonton di Stadion Teladan Medan ataupun siaran langsung (TV) PSMS Medan. PSMS Medan layak mengapresiasi orang-orang seperti Poso, dengan cara tampil baik disetiap pertandingan dan menjuarai setiap Liga dan yang terpenting isue-isu korupsi "tiada bohong diantara kita berdua".

Pemuda dan Tangguh

Yatim dan piatu bukan hal lazim oleh dirinya. Materi berlimpah pun sangat jauh dari sosoknya. Namun kehidupan bersahaja tanpa rasa keluh dan susah memberi rasa iri pada setiap orang yang melihatnya. Tanpa rasa kekurangan pun selalui dibawanya kesetiap tempat. Walau tampang tak setampan nabi Yusuf, Poso pun selalu dekat dengan orang-orang sekitar. Terbukti dimanapun ia berada, termasuk pada saat menjadi kru film di Jakarta (beberapa tahun). Foto bersama para artis tak jarang ia perlihatkan kecuali orang yg sangat dekat dengannya. Menjadi bahan candaan pun ia terima dengan hati senang walau mungkin terkesan menyakitkan. Itulah pemuda yang bernama Syahril Poso Nasution.


Berita musibah dan Wartawan
Musibah kecelakaan yang dialami Poso adalah bentuk kesedihan para sanak dan rekan. Informasi media massa adalah penolong untuk memberi informasi secara luas setiap kejadian. Namun beberapa yang harus diperhatikan bila wartawan melihat point ke-sembilan di 9 elemen Jurnalisme Bill Kovach. Hal ini ditujukan untuk pemilihan kata atau kalimat yang ditulis agar tidak memberikan kesan sedih pada sanak dan rekan. dan 9 elemen jurnalisme adalah pedoman bagi wartawan/media massa untuk tidak hanya mengejar oplah dan rating konsumen. Wartawan itu adalah pahlawan pena, bukan pembunuh dengan penanya.
Banyak hal yang mungkin diceritakan bagaimana sosok Poso ini berlaku. Tak cukup sejam dua jam untuk diceritakan. Hanya kenangan setiap kepala mengenal sosok Poso ini...

Andriansyah Nst Mencium

In Memoriam Syahril Poso Nasution
Wassalam...

Berikut beberap list media yang memberitakan secara online : 

- http://www.waspada.co.id/

- http://www.seruu.com/index.php/2010121132709/kota/medan-seruu/diserempet-kereta-api-jempol-kaki-putus-32709/menu-id-754.html

- http://www.starberita.com/index.php?option=com_content&view=article&id=15408:duuuhhhsyahril-diserempet-kereta-api-siantar-ekspress-u21&catid=37:peristiwa&Itemid=457

(Terima Kasih kepada media yang menyebarkan informasi musibah ini dengan baik dan menjunjung tinggi kode etik jurnalis).

Dan Berikut adalah video kenangan para rekan sahabat Syahril Poso Nasution.