Melihat ada apa bedanya, mata tersorot tajam menyongsong suatu aksi. Seorang Masbuk pun terhenti sejenak pada apa di sekelilingnya... Sedikit ia berjalan, sang masbuk itupun melihat ada bedanya dari kedua orang yang sedang di'sidang', "Kenapa bisa...?' tegun hatinya... dimana kedua orang tersebut melakukan kesalahan yang sama... Pertanyaan kembali terutara dalam hati masbuk. "
Bisakah si B itu mendapat perlakuan yang sama seperti si C...?" masbuk melihat hukum bersalah tetaplah hukum, namun perlakuan dalam sidang bukanlah sebuah perbedaan itu terlihat dari anu, anu dan anu... Sama adalah keinginan, walau penyidang khilaf dari hal kecil itu... Sungguh, kepada siapa ia (B) berlaku... Padahal kodrat penciptaan adalah sama, isi dan kemasan memang berbeda dalam lingkung sosial dari setiapnya...
Bisakah si B itu mendapat perlakuan yang sama seperti si C...?" masbuk melihat hukum bersalah tetaplah hukum, namun perlakuan dalam sidang bukanlah sebuah perbedaan itu terlihat dari anu, anu dan anu... Sama adalah keinginan, walau penyidang khilaf dari hal kecil itu... Sungguh, kepada siapa ia (B) berlaku... Padahal kodrat penciptaan adalah sama, isi dan kemasan memang berbeda dalam lingkung sosial dari setiapnya...
Sekonyong konyong, Masbuk pun berjalan terhuyun, melihat kembali orang yang terlihatnya, "Ini lagi..." dalam hatinya, sembari melihat seorang budak kecil yang sedang memohon, kemudian berusaha berhenti memohon karena tak ingin melihat kesusahan kembali pada yang lain, dengan jalan lamban... Adakah benar budak kecil itu salah atau sebaliknya...
Sampai pada perjalanan selanjutnya masbuk pun, mendengar kalimat "Lakum Dinukum Waliyadin"...Apakah selanjutnya...Masbuk?! will see...
0 comments:
Post a Comment