Syech Masbuk dan Pengamen Ibukota

teman jalanan baik dan...?!
(Jkt, 14 sept'10 / SM = Syech Masbuk) Sebuah perjalanan Syech Masbuk dimulai dari pinggiran ibukota menuju pusat perbelanjaan yang berada dipusat kota. Dengan menumpangi metromini SM pun duduk disebelah seseorang pemuda. Sebut saja Didin nama teman yang duduk disebelah SM. Tidak ada percakapan dimulai diantara SM dan Didin, namun setelah pengamen masuk dan menyuguhkan lagu ditengah hujan lebat diluar metromini tersebut. Inilah awal cerita-mencerita keduanya.
Pengamen tersebut menyanyikan lagu yang asing namun enak didengar telinga SM. Mungkin lagu-lagu tersebut adalah lagu ciptaan atau karya mereka sendiri. Menarik, karena lagu bawaan duet dua orang muda yang mengamen ini enak didengar. Tak terasa 3 lagu sudah mereka sajikan, sampai-lah pada pengumpulan uang receh yang mereka kutip dari setiap penumpang metromini tersebut. Pada saat pengumpulan sampai pada bangku SM dan Didin, terlihat Didin memberikan uang koin seratus rupiah dan SM pun menyaksikan kejadian tersebut. Namun pada saat uang koin seratus itu jatuh ke topi sebagai penadah pengamen, tiba-tiba pengamen tersebut sontak mengembalikan uang koin seratus tersebut kepada Didin selaku pemberi. Pengamen tersebut mengatakan, "maaf bang, uangnya dibawa saja". Syech masbuk dan Didin pun saling bertatap muka karena kejadian tersebut.
SM dan Didin memulai cerita satu sama lain tentang kejadian tersebut. Didin memiliki alasan memberikan uang koin seratus rupiah yang ditolak oleh pengamen. Dengan kondisi saat ini, Didin berpendapat bahwa setiap perjalanan menggunakan angkutan umum, tidak jarang menemui pengamen dan pengemis. Dan rasa peduli Didin yang belum mapan ditunjukkan dengan sisihan uang receh yang dimilikinya.
Didin mengaku jika ia memberi setiap peminta jalanan dengan koin 500 otomatis pencari nafkah jalanan yang lain tidak kebagian, dimana penghasilannya yang minim setiap bulannya. Didin mengaku dengan pendapatan 400ribu perbulan pendapatannya, mungkin sulit untuk saling membagi lebih banyak lagi. Namun rasa peduli itu tetap ada dengan membagi sedikit dari yang ia punya. Namun dengan kejadian tersebut, Didin merasa pemberiannya hanya sebagai ketidaksopanan memberi uang yang tidak ada nilai untuk saat ini, walau terlihat kekecewaan dari Didin. Inilah potret kita saat ini.
Syech masbuk memang mengerti rasa yang dimiliki Didin, disaat Didin yang tidak berlebihan namun ingin membagi walau sedikit tapi tidak ada penghargaan satu sama-lain. dari oknum pencari nafkan jalanan tersebut. Oknum pengamen hanya bersemangat jika ia diberi uang yang besar. Sungguh naif bila pengamen pun tak ingin mempelajari sifat Didin yang peduli dan saling memberi walau sedikit. Syech Masbuk maklum dengan Didin, dengan pendapatan bulanan yang kecil dan jumlah peminta dijalan/angkutan umum di Ibukota sangat banyak. Dan sebentar-sebentar bergantian para pencari nafkah jalanan itu kita temui.
Mari kita hitung dari penghasilan Didin yang bulanannya mendapat Rp.400.0000 : Didin memberi kurang lebih 10 pengamen dengan uang Rp.100, jumlahnya sehari 1000 rupiah. Jika dikalikan 30 hari maka pemberian Didin dalam sebulan  adalah Rp.30.000. Sisa Uang bulanan Didin menjadi Rp.370.000. Nah, dari sisa uang tersebut, apakah kita semua sadar bahwa Didin dapat mencukupi untuk makan, transportasi dan kebutuhan lainnya dari Didin. Apakah pencari nafkah jalanan pun tidak mensyukuri apa yang diberi pada mereka. Syech Masbuk pun menganggap Didin adalah bibit yang diperlukan di Negeri khayal ini. Dapat berbagi walau sedikit untuk sesama. 
Bagaimana dengan anda... Inilah cerita dilapisan rakyat bawah kita, semoga dapat mengambil hikmah dari sini.
True Story From Syech Masbuk dan Didin

0 comments:

Me...?!

"Black-Pearl From The East"
Seperti halnya "about me" di profil, maka blog ini sebuah ekspresi dalam mengumpulkan perjalanan dari lingkungan sosial saya. Bapak, Ibu, Wali, Kakak, Adik, Teman, Rekan dan Saudara semua- mencoba untuk berinteraksi ekspresi dalam berbagai hal, baik tulisan, foto maupun video yang ditampil-kan. Karna ketidakmampuan itu, sekitar adalah guru bagi diri ini... Sekalian numpang Ngeksis didunia-nya si maya... Love, Peace, Justice...
Ser-A
Add my Fb - Lets be a friend Follow me on Twitter - Lets be a friend
Better Future... - Ser Artan

Google Indexed

W3 Directory - the World Wide Web Directory